Halaman

Kamis, 03 November 2011

Cara menggabungkan Sinyal Audio Analog kedalam Digital

Menggabungkan sinyal audio analog kedalam sinyal audio digital adalah sebagai berikut :
Pengertian sinyal audio analog adalah sinyal audio yang berasal dari sinyal listrik suara/bunyi dari seseorang yang berbicara didepan mikrophone dikuatkan oleh penguat suara/bunyi (Amplifier) dan di keluarkan/outputkan ke Loudspeker sehingga sinyal suara yang Amplitudonya rendah bisa diperkuat menjadi lebih besar daripada sinyal outputnya.
Kuatnya sinyal output tergantung dari kekuatan/power dari amplifier tersebut, semakin besar daya/power amplifier maka semakin besar pula daya output yang dihasilkan.
Pengertian sinyal audio digital adalah sinyal listrik suara/bunyi yang telah tersimpan dalam disket/cd/vcd/dvd/flasdisk/harddisk dll, direproduksi lagi yang menghasilkan sinyal audio/suara/bunyi yang sesuai dengan suara/bunyi pada saat direkam kedalam peralatan tersebut diatas.
sinyal audio digital menggunakan sinyal digital yang menggunakan logika digital 0 dan 1, atau logika bilangan biner 0 dan 1, 0 (Nul) berarti no atau tidak ada tegangan dan 1 (satu) berarti yes, ada tegangan listrik. jadi logika digital hanya menggunakan dua keadaan 0 dan 1 untuk bekerjanya suatu peralatan, namun hasil sinyal yang didapatkan bisa sangat bersih dari pada sinyal analog.
Bagaimana menggabungkan sinyal analog kedalam sinyal digital agar sinyal analog tersebut bisa dikonvers kedalam sinyal digital. sehingga hasil dari proses perekaman tersebut menghasilkan sinyal audio yang sangat bersih.
Peralatan yang dipakai dalam proses tersebut adalah :
1. Mikrophone
2. Mixer audio
3. Amplifier
4. Loudspeker
5. Beberapa kabel atau jack sebagai penyambung antara peralatan tersebut diatas.
6. Software garede band untuk perekaman dll.

Sumber : http://kasmanto.wordpress.com

Rabu, 21 September 2011

Pengoperasian Mixer Type Mixing Console MG 24/14FX Yamaha

Chanel 1 Sebagai Input

1. Tombol Phantom +48 Volt 1-8 CH On/Ditekan
2. PAD Off/Tidak ditekan
3. Gain 50%
4. V80 Off/Tidak ditekan
5. Potensiometer Hijau (Hight, Mid, Low) Default
6. Potensio Mid Hijau 50%
7. Potensiometer Biru (Aux1, 2, 3, 4) Default
8. Tombol Pre Aux 1,2 On/Ditekan
9. Tombol Pre Aux 3,4 On/Ditekan
10. Potensio Effect 1,2 Default
11. Tombol Aux 5,6 Off/Tidak ditekan
12. Potensiometer PAN Default
13. Tombol On Chanel On/Ditekan
14. Tombol PFL Volume geser Mic On/Ditekan
15. Tombol ST/Stereo On/Ditekan
16. Potensiometer Volume Mic Geser Posisi 5
17. Potensio EFF RTN-1 Posisi 9
18. Tombol PFL Volume EFF On/Ditekan
19. Tombol ST Volume EFF RTN 1 On/Ditekan
20. Potensio Aux Pre 1,2,3,4 Default
21. Potensio Parameter Volume 30%
22. Switch Selecktor 1,2 Posisi 5/sesuai kebutuhan
23. Potensio ST, Return, 1,2 PAN Default
24. Potensio 2 TR in Default
25. Tombol display Group Off/Tidak ditekan
Nb :
Output ST Sub Out, ST insert I/O dan AUX Out
Tombol On/Off setting dibelakang dekat line output.

Rabu, 03 Agustus 2011

TUTORIAL ULEAD VIDEO STUDIO

TUTORIAL ULEAD VIDEO STUDIO

“belajar editing video dengan ulead video studio yuk……..
sebuah moment penting yang kita abadikan dalam sebuah video akan alangkah indah dan cantiknya bila kita beri sedikit sentuhan animasi dan efek sebelum kita publikasikan.salah satu program untuk editing video yang mudah penggunaanya dan syarat dengan banyak animasi dan efeknya adalah ulead video studio.

Pertama-tama………..
- siapkan alat dan bahan-bahannya ( ulead & hasil rekaman video )
- nyalakan kompor dengan api sedang ( nyalakan komputer maksudnya!”)
- masukkan satu per satu bahan kedalam penggorengan ( install program ulead&masukkan hasil rekaman video kedalam komputer )
” sekarang kita aduk pelan-pelan satu per satu materinya……
bukavideo
memasukkan video kedalam storyboard
pilih load video pada menu sebelah kanan project clip.setelah masuk dalam gallery video,pilih video tahan dan geser kearah storyboard/timeline.
membagi video/multi-trim video
pilih video yang ada pada storyboard,pada menu edit pilih multi-trim video (muncul jendela multi trim viedo) trimming video uleadklik start/tentukan posisi start lalu play video / dengan digeser trus end (untuk mengakhiri pemotongan).untuk menentukan posisi start lagi geser sedikit/beri jarak waktu dengan proses yang pertama 1 detik dan mulai trim lagi start dan akhiri dengan end.dst…
setelah proses trim video selesai klik ok
split audiomemisah suara atau split audio
pilih video yang ada pada storyboard.klik kanan pilih split audio (akan ditampilkan dalam bentuk timeline dengan posisi suara terletak divoice track) untuk menghapusnya pilih suara tersebut lalu delete.
memasukkan/insert audio
terdapat dua jenis audio didalam ulead.yaitu voice track dan music track.untuk voice track ( suara pemain) bisa dilakukan dengan dubbing/proses perekaman.pada ulead disediakan fasilitas untuk perekaman insert suaratersebut yaitu record voice,dengan tambahan sebuah microfon kita bisa dubbing langsung dari ulead / dengan bantuan program lain seperti audacity,soundforge dsb.music track(suara background) dapat digunakan music dengan jenis mp3.
insert transisi
transisi adalah animasi yang digunakan untuk perpindahan antar klip.tererletak diantara klip.terdapat berbagai macam transisi yang disediakan oleh ulead.pada jendela menu sebelah kanan pilih transition dan transitiondan pilih kategori model yang disediakan.(3d,album,build, fx dsb…)setelah pilih2 yg bagus klik tahan geser kearah storyboard letakkan diantara klip.
insert teksinsert teks
menambahkan sebuah tulisan/teks kedalam klip video.pilih klip pada menu storyboard pilh menu title dan klik 2x pada project window dan mulai tuliskan kata-kata.setelah selesai tambahkan animation /teks backdrop di menu title.atur dan edit animation teksnya.
insert video filter
video filter digunakan untuk membuat animasi efek pada klip video..ulead meneyediakan berbagai macam jenis video filter untuk diaplikasikan pada klip seperti:old film,charcoal,duotone dan masih banyak lagi.untuk menggunakanya, pada menu sebelah kanan pilih video filter.klik tahan dan geser satukan kearah video-filterklip video pada storyboard.untuk menghapus video filter pilih klip yg telah dikasih video filter,pilih menu edit,pilih tab filter dan klik tanda X (delete filter)
menyimpan file (share)
sebelum kita menyimpan file video yang sudah kita edit alangkah baiknya bila kita mengenal dulu apa itu PAL dan NTSC
sekilas tentang PAL dan NTSC
* PAL (Phase Alternate Line)
adalah sistem video yang terdiri dari gabungan 2 garis Alternatif antara garis ganjil (Odd Field) dan genap (Even Field), kedua garis tersebut membentuk sebuah Interlaced video dalam jumlah garis 625 lines, dan membentuk Frame Size 720×576 Pixel (Picture Element) atau 7,2×5,7 Cm dalam ukuran frame. Time base atau rangkaian gambar dalam satuan waktu dalam sistem PAL menggunakan 25 FPS (Frame per Second) atau GPD (Gambar per detik). Sedangkan Aspect Ratio perbandingan antara Lebar dan tinggi Frame adalah 4×3 atau 1:1,33 yang berarti jika dalam 1 inch tinggi Frame, maka lebar akan menjadi 1, 3 inch
PAL system itu sendiri banyak di gunakan di Asia dan Eropa, kecuali Jepang.
*NTSC (National Television Standard Committe)
adalah sistem video yang terdiri dari gabungan 2 garis Alternatif antara garis ganjil (Odd Field) dan genap (Even Field), kedua garis tersebut membentuk sebuah Interlaced video dalam jumlah garis 525 lines, dan membentuk Frame Size 720×480 Pixel (Picture Element).
Time base atau rangkaian gambar dalam satuan waktu dalam sistem NTSC menggunakan 29,97 atau pembulatan menjadi 30 FPS (Frame per Second) atau GPD (Gambar per detik). Sistem NTSC digunakan di Amerika dan Jepang.
Selain dua Sistem tersebut masih ada sistem lainnya yaitu SECAM (Sequence Color Avec Memoire) yang di gunakan oleh perancis, dan negara-negara timur tengah.http://www.digitalstudio.co.id
untuk indonesia kita gunakan PAL.
klip video yang telah selesai kita edit,maka akan kita simpan dalam sebuah bentuk format video.didalam ulead video disediakan berbagai macam format video.pada menu share pilih create video file.tentukan pilhan format video,pilih custom tentukan format videonya dan save/simpan.

Teknik Pengambilan Gambar part 2


Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
· Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
· High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
· Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance,berwibawa, kuat, dominan.
· Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
· Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.

Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kodisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
· Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
· Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
· Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
· Medium Close Up : (MCU) hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
· Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
· Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
· Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
· Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
· Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
· Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
· One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
· Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
· Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
· Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.

Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
· Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
· Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
· Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dantilt down jika kamera mengangguk.
· Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
· Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
· Crane shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.
· Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
· Framing : objek berada dalam framing ShotFrame In jika memasuki bingkai danframe out jika keluar bingkai.

Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
· Objek bergerak sejajar dengan kamera.
· Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
· Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.

Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.
· Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.
· Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
· Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
· Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
· Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
· Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
· The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
· Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.
· Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.
· Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
· Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
· Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
· Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.
Sumber : http://thinktep.wordpress.com/2008/11/12/teknik-pengambilan-gambar/

Teknik Pengambilan Gambar


Teknik Pengambilan Gambar part 1


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut:
  • ·Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya.
  • Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan.
  • Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll.
  • Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik.

Dalam kegiatan produksi video/ film, terdapat banyak jenis kamera yang digunakan. Pembagian jenis kamera video/ film dibedakan atas media yang digunakan untuk menyimpan data (gambar & suara) yang telah diambil.

Seperti halnya pada fotografi, gambar yang telah diambil disimpan pada gulungan film. Namun pada kamera jenis ini, disamping gulungan film juga terdapat pita magnetik untuk menyimpan data suara. Dalam 1 detik pengambilan gambar, dibutuhkan sekitar 30 frame film. Adapun jenis film yang digunakan adalah film positif (slide), dimana untuk melihat isinya harus dicuci terlebih dulu di laboratorium film dan diproyeksikan dengan menggunakan proyektor khusus.

Kamera jenis ini menyimpan data gambar dan suara pada pita magnetik. Secara umum terdapat 2 jenis kamera :
Analog (AV)
Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm, dan Hi – 8.
Digital (DV)
Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8.

teknik-peng_gambar-1

Secara umum bagian-bagian kamera video terdiri atas :
1. Baterai untuk catu daya
2. Tempat kaset
3. Tombol Zoom
4. Tombol Recorder
5. Port Output video / audio (bisa berupa analog ataupun digital)
6. Cincin Fokus
7. Jendela preview (View Fender)
8. Mikrofon
9. Tombol kontrol cahaya
10. Tombol Player (untuk memainkan kembali video).
11. Terminal DC Input.
Selain itu juga banyak terdapat fasilitas–fasilitas tambahan yang berbeda antara kamera satu dengan kamera lainnya. Fasilitas itu antara lain lampu infra merah untuk pengambilan gambar pada tempat yang gelap, edit teks langsung dari kamera, efek-efek video lain, slow motion dan masih banyak lagi.

Kamis, 21 Juli 2011


Apa Itu Web Design Dan Desainer Web?

Perancangan web atau Web Design adalah proses merancang halaman web, situs web, Wweb atau aplikasi multimedia untuk Web. Memanfaatkan berbagai disiplin ilmu, seperti animasi, authoring, desain komunikasi, identitas korporat, desain grafis, interaksi manusia-komputer, arsitektur informasi, interaksi desain, pemasaran, fotografi, mesin pencari optimasi dan tipografi.
  • Markup bahasa (seperti HTML, XHTML dan XML)
  • Gaya lembar bahasa (seperti CSS dan XSL)
  • Client-side scripting (seperti JavaScript dan VBScript)
  • Server-side scripting (seperti PHP dan ASP)
  • Teknologi database (seperti MySQL dan PostgreSQL)
  • Teknologi multimedia (seperti Flash dan Silverlight)
Halaman web dan situs web dapat halaman statis, atau dapat diprogram ke halaman yang dinamis akan secara otomatis menyesuaikan konten atau tampilan visual, tergantung pada berbagai faktor, seperti masukan dari pengguna akhir atau masukan dari Webmaster.
Perancang Web
Perancang Web – Desainer Web atau Web Designer adalah orang yang mempunyai keahlian menciptakan konten presentasi (biasanya hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna-akhir melalui World Wide Web, melalui Web browser atau perangkat lunak Web-enabled lain seperti televisi internet, Microblogging, pembaca RSS.
Halaman Web dan situs Web dapat halaman statis, atau dapat diprogram untuk halaman dinamis yang secara otomatis mengadaptasi konten atau tampilan visual tergantung pada berbagai faktor, seperti masukan dari pengguna akhir, masukan dari para Webmaster atau perubahan dalam lingkungan komputasi (seperti situs yang terkait dengan database yang telah diubah).
Tugas seorang Desainer Web secara umum adalah menentukan ? look and feel? dari sebuah situs Web. Secara langsung atau tidak, kita harus menguasai dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan tampilan dari sebuah situs Web. Seorang desainer Web harus pula memahami penerapan aspek-aspek yang terdapat di dalam desain Web, walaupuan tidak menguasai. Seperti halnya Java Script, kita tidak wajib mengetahui dan mampu membuat Java Script sendiri untuk kebutuhan desain, namun bagaimana dan estetika penerapan Java Script pada desain akan sangat menguntungkan bila kita memahaminya.
Dalam membuat Web, seorang desainer Web menentukan aspek-aspek desain yang diperlukan seperti pemilihan Font, warna, tataletak, dan lainnya. Tugas seorang desainer Web tidaklah semudah yang dibayangkan, penguasaan software-software grafis dan animasi dan HTML authoring saja tidak cukup untuk membuat situs Web yang baik. Banyak hal yang harus menjadi pertimbangan, terlebih bila dihadapkan dengan keinginan Klien, kita akan dihadapkan dengan kepuasan klien. Terkadang idealisme kita sebagai desainer Web akan kalah dengan idealisme klien.
Dengan berkembangnya spesialisasi dalam desain komunikasi dan bidang teknologi informasi, ada kecenderungan kuat untuk menarik garis yang jelas antara desain web khusus untuk halaman web dan pengembangan web untuk logistik secara keseluruhan dari semua layanan berbasis web.

Sumber : http://dotcomcell.com/kumpulan-artikel/2010/11/apa-itu-web-design-dan-desainer-web.html

Multi Media

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu ([tool]) dan koneksi ([link]) sehingga pengguna dapat ber-([navigasi]), berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia Game.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sens rialistis.
Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input penditeksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau tersebut melalui internet. Pada komputer penerima harus tersedia perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer, alat ini menjadikan feromon-feromor bau sebagai pengganti tinta. Output bukan berupa cetakan melainkan aroma.

Sumber : http://wikipedia.com